Metaverse sering dipandang sebagai dunia maya atau simulasi berbasis internet dari dunia nyata manusia.
Ketika CEO Facebook Mark Zuckerberg mengubah nama perusahaan menjadi Meta, yang berasal dari kata "metaverse", Metaverse menjadi lebih menjadi topik diskusi. Metaverse, menurut Zuckerberg, adalah lambang internet.
>>Situs Terbaik : Daftar dan Dapatkan Kesempatan
Pengguna di metaverse dapat membuat avatar apa pun yang mereka suka. Avatar 3D adalah animasi 3D dari replika atau gambar pengguna. Di internet, avatar ini dapat digunakan untuk mewakili pengguna.
JPMorgan Chase Menjadi Bank Besar Pertama di Metaverse, Bertujuan untuk Peluang Pasar $1 Triliun Dolar
Pengguna dapat, misalnya, membeli secara online dengan mencoba pakaian secara digital di metaverse sebelum memesan dan mengirimkannya ke alamat dunia nyata mereka.
Metaverse juga terkait dengan cryptocurrency. Aset kripto ini digunakan untuk membeli dan menjual di Metaverse sebagai instrumen pembayaran. Beberapa aset kripto, termasuk Decentraland (MANA) dan Sandbox, telah ditautkan ke Metaverse hingga saat ini (SAND).
>>Situs Slot Terbaik : Emas168 Daftar dan Dapatkan Kesempatan Emas
Metaverse juga menawarkan pengguna kesempatan untuk berinvestasi dalam real estat digital dengan memungkinkan mereka memiliki tanah virtual. Terlepas dari kenyataan bahwa nasib masa depan Metaverse masih belum pasti,
Pengguna akan membutuhkan peralatan tambahan berupa kacamata dan sarung tangan Virtual Reality (VR) dengan teknologi heptic untuk menyelesaikan beragam aktivitas di metaverse ini.
Untuk memberikan pengalaman "kunjungan" di metaverse, dukungan audio mungkin diperlukan. Kacamata realitas virtual, sarung tangan haptic, dan audio dapat mensimulasikan pengalaman dunia nyata seperti melihat pemandangan, mendengar suara, merasakan berbagai sentuhan, dan perasaan lainnya.
Istilah "metaverse" awalnya digunakan dalam novel fiksi ilmiah Neal Stephenson Snow Crash pada tahun 1992.
Manusia digambarkan sebagai avatar dalam novel, dan mereka dapat berinteraksi satu sama lain dalam ruang 3D.
>>Situs Terbaik : Daftar dan Dapatkan Kesempatan
Kapan Metaverse akan muncul?
Menyadari realitas metaverse tidak praktis atau sederhana. Butuh 10 hingga 15 tahun untuk membuatnya, menurut Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri Facebook. Tentu saja, ini membutuhkan kerja sama lintas perusahaan.
Namun, Facebook telah menggunakan eksperimen metaverse untuk tujuan pekerjaan dan komunikasi sejauh ini. Horizon Workrooms, lingkungan kantor berbasis VR, adalah salah satunya.
Ruang kantor virtual ini termasuk ruang pertemuan virtual yang dapat digunakan untuk melakukan pertemuan tatap muka melalui internet. Headset Oculus Quest 2 VR dari Facebook digunakan untuk mengoperasikan aplikasi.
Peserta di ruang konferensi virtual akan digambarkan dengan avatar 3D, begitulah cara kerjanya. Pengguna juga dapat melakukan panggilan video, yang akan ditampilkan di layar presentasi virtual setelahnya.
>>Situs Terbaik : Daftar dan Dapatkan Kesempatan
Papan tulis juga tersedia di Horizon Workrooms, yang dapat digunakan untuk menulis materi rapat menggunakan pengontrol Oculus Quest 2.
Selain Facebook, raksasa elektronik Samsung telah mendirikan Samsung 837X, sebuah toko virtual. Pengguna harus terlebih dahulu masuk ke situs web Decentraland sebelum mengunjungi toko virtual Samsung di 837X.
Toko virtual Samsung 837X memiliki lokasi sebenarnya di 837 Washington Street. 837, Distrik Pengepakan Daging, New York, Amerika Serikat.
Selain kedua perusahaan ini, ada beberapa perusahaan lain yang tertarik untuk bereksperimen dengan metaverse. Epic Games, perusahaan di balik game battle royale Fortnite, adalah salah satunya.
Bahkan baru-baru ini, Fortnite berkolaborasi dengan sejumlah musisi ternama, seperti Marshmello, J Balvin, Travis Scott, dan Ariana Grande, menggelar konser virtual.
Menurut BBC, Nvidia, perusahaan chip pemrosesan grafis (GPU), sedang mengembangkan "Omniverse", platform 3D real-time dan simulasi dunia virtual, pada Selasa (15/2/2022).
>>Situs Terbaik : Daftar dan Dapatkan Kesempatan
Arab Saudi mempersembahkan Hajar Aswad, batu hitam yang terletak di tenggara Kabar, ke metaverse pada bulan Desember tahun lalu. Hal ini memicu perdebatan media sosial di kalangan umat Islam.
Di Indonesia, metaverse semakin berkembang.
Sementara itu, perkembangan Metaverse di Indonesia diharapkan menjadi peluang yang signifikan. Pembangunan metaverse ini memakan waktu lama dan dilakukan secara bertahap.
Untuk mewujudkannya, pemerintah akan bekerja sama dengan WIR Group, sebuah perusahaan perangkat lunak Indonesia.
>>Situs Terbaik : Daftar dan Dapatkan Kesempatan
Menurut situs resmi Kominfo, pemerintah akan mendorong partisipasi multi-stakeholder dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Multiverse versi Indonesia, yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.