E168

Buaya Ini Tersangkut Ban Motor Selama Enam Tahun, Lihat Kondisinya Sekarang



Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Warga akhirnya bisa melepas ban bekas yang tersangkut di leher buaya liar selama enam tahun.


Buaya yang 'sulit ditangkap' itu akhirnya dibebaskan setelah enam tahun berenang di atas ban sepeda motor, dengan bantuan para pecinta binatang di pulau Sulawesi. Untungnya, binatang setinggi 13 kaki itu tidak tumbuh cukup besar untuk akhirnya tersedak ban.


Menurut warga setempat, sangat sulit untuk menangkap reptil tersebut, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk akhirnya dibebaskan.


"Saya menangkap buaya itu sendiri. Saya minta tolong ke warga di sini, tapi mereka takut," kata seorang warga bernama Tili, 35 tahun, kepada CNN. Orang-orang di pulau itu mengatakan bahwa pada suatu saat, seorang penjinak buaya Australia berusaha membebaskan reptil sungai Palu, tetapi tidak berhasil.


Indonesia meluncurkan kontes pada tahun 2020 untuk membebaskan buaya sebagai upaya membantunya sebelum dicekik. Sejak 2016, buaya liar berkeliaran di sungai Palu dengan ban di lehernya, bahkan bertahan melewati gempa dan tsunami 2018, CNN melaporkan dua tahun lalu.


“Hadiah akan diberikan kepada siapa saja yang bisa melepaskan reptil malang itu,” kata Kepala BKSDA Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar kepada kantor berita Antara.


Dua tahun kemudian, "reptil malang" itu akhirnya dibebaskan oleh Tili yang menangkapnya, tetapi dia mengatakan hadiah itu bukan motivasi utamanya. "Saya hanya tidak tahan melihat hewan terluka. Bahkan ular, saya akan membantu," kata pakar liar otodidak itu.


Tili menggunakan bebek dan ayam sebagai umpan dan memasang jebakan dasar dengan tali yang diikatkan ke batang kayu. Setelah tiga minggu melacak buaya lihai yang berhasil lolos dua kali dari jebakan, akhirnya berhasil ditangkap.


“Banyak orang yang skeptis terhadap saya dan mengira saya tidak serius menangkap buaya itu,” kata Tili sambil berpose di samping reptil yang ditambatkan untuk berfoto sebelum dilepaskan kembali ke sungai pada Senin malam.


Masyarakat setempat menyebut reptil itu sebagai "buaya kalung larangan" atau buaya dengan kalung ban. Banyak yang percaya bahwa 'buaya' adalah buaya siam yang terancam punah, tetapi ditakdirkan untuk hidup lama setelah selamat dari tsunami dan gempa bumi yang melanda ibu kota Sulawesi Tengah, Palu, pada tahun 2018, dengan ban bersarang di lehernya.


Tentu saja, ada beberapa upaya untuk menangkap dan membebaskan hewan itu. Sebelum bencana, pada Januari 2018, pelestari lingkungan dan pembisik hewan terkenal Muhammad Panji atau Panji Petualang (Panji, Sang Petualang), telah berusaha melepaskan ban dari leher buaya tetapi tidak berhasil.


Pada tahun yang sama, kantor konservasi sendiri berusaha memancing buaya dengan menggunakan ayam dan daging sebagai umpan, tetapi gagal menarik minat reptil tersebut, menurut Antara.

Lebih baru Lebih lama